Menilik Piramida Hijau di Balik Puncak Gunung Kembang
Sabtu, 21 Maret 2020 07:35 WIB
menyajikan informasi tentang tempat wisata alam pendakian Gunung Kembang
Mendaki gunung bagi para pecinta alam adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang. Bagaimana tidak? Karena selain menyajikan pemandangan yang indah, mendaki gunung bisa mengasah keterampilan untuk bertahan di alam bebas.
Tidak hanya itu, mendaki gunung juga menguji kesabaran kita untuk mencapai puncak. Tidak jarang ada orang yang tidak sanggup mencapai puncak. Bukan karena fisik mereka yang tidak kuat, tapi keteguhan mereka yang goyah saat melakukan perjalanan yang menguras tenaga.
Di balik rintangan-rintangan yang menguji perjalan menuju puncak, mendaki gunung sebenarnya juga menawarkan banyak keindahan yang tidak biasa. Salah satu gunung yang menyajikan panorama menakjubkan adalah Gunung Kembang. Mungkin nama gunung ini masih terdengar asing di telinga, tetapi keindahannya tidak diragukan lagi. Gunung ini baru dibuka secara resmi sebagai tempat wisata pendakian pada 1 April 2018.
Gunung Kembang merupakan gunung mungil yang terletak berdekatan dengan Gunung Sindoro. Oleh karena itu, gunung ini diyakini dan dikenal sebagai anak Gunung Sindoro. Gunung Kembang berada di Dukuh Blembem Kaliurip, Desa Damarkasihan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini tergolong pendek karena puncaknya hanya berada di ketinggian sekitar 2320 mdpl.
Ketika melakukan awal perjalanan mendaki Gunung Kembang, kita akan disuguhi oleh pemandangan lautan hijau perkebunan teh yang membentang luas seperti gelombang. Setelah melewati perkebunan, kita akan mencapai pintu rimba yang dinamai “Kandang Celeng”. Setelah memasuki perbatasan ini, jalur yang akan kita lewati tak lagi berupa jalanan perkebunan. Kita akan memasuki kawasan hutan yang dipenuhi dengan vegetasi yang rimbun.
Hutan Gunung Kembang berbeda dengan hutan pada umumnya. Jika biasanya hutan memiliki pepohonan yang berwarna hijau, hutan ini justru memiliki pohon yang berbatang kuning. Hal ini disebabkan karena tumbuhan sejenis lumut berwarna kuning yang menempel pada batangnya. Selain itu, pepohonan di hutan ini juga memiliki banyak akar gantung yang menambah keindahan hutan sehingga terlihat seperti hutan-hutan di dalam film dinosaurus.
Selanjutnya: Puncak Padang Sabana
<--more-->
Gunung Kembang memiliki puncak yang berupa padang sabana, berbeda dengan gunung lain yang pada umumnya memiliki puncak berupa kawah. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi para pendaki karena mereka tidak harus melakukan summit dan bisa langsung mendirikan tenda di puncak gunung.
Jika biasanya para pendaki mengincar sunrise saat mendaki gunung, hal tersebut tidak akan didapatkan di Gunung Kembang. Akan tetapi sebagai gantinya, para pendaki akan disuguhi pemandangan yang tidak kalah menakjubkan yaitu pemandangan Gunung Sindoro di balik puncak Gunung Kembang.
Ketika kita mencapai puncak, pemandangan yang akan kita lihat pertama kali adalah penampakan Gunung Sindoro yang menjulang tinggi di sebelah Timur. Gunung Sindoro akan terlihat sangat indah nan agung dengan warna hijau yang menyejukkan mata. Gunung Sindoro merupakan gunung purba yang memiliki bentuk kerucut sempurna. Hal ini dikarenakan gunung ini sudah tidak pernah erupsi sehingga puncaknya utuh. Oleh karena bentuknya yang kerucut segitiga sempurna, gunung ini akan terlihat seperti piramida hijau yang sangat indah.
Gunung Kembang sangat cocok untuk dijadikan referensi tempat wisata alam yang memiliki pemandangan menakjubkan. Para pendaki dapat berfoto di puncak dengan berlatar belakang pemandangan “piramida hijau” alias si Gunung Sindoro. Selain gunung Sindoro, pendaki juga akan mendapatkan bonus pemandangan Gunung Sumbing jika cuacanya cerah.
Untuk memasuki area wisata, pengunjung hanya perlu membayar sebesar sepuluh ribu rupiah sudah termasuk untuk tiket parkir. Perlu diketahui juga bahwa Gunung Kembang sudah menerapkan prinsip zero waste atau gerakan ‘nol sampah’, sehingga para pendaki tidak boleh membawa botol plastik melainkan harus menggunakan botol tumblr.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Berwisata Masa Lalu di Museum Ulen Sentalu
Selasa, 11 Maret 2025 09:12 WIB
Menyelami Surga Pacitan di Pantai Pidakan
Sabtu, 30 Juli 2022 06:21 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler